Selasa, 03 September 2013

wisata

 BANGKO - Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin benar-benar surga terpendam sektor pariwisata di Jambi. Ada danau hingga air terjun nan eksotis. Danau Depati Empat relatif belum tersentuh pelancong. Luasnya delapan kali Danau Pauh. Berlokasi di Desa Rantau Kermas, Jangkat, sejauh 12 KM dari Danau Pauh. Ke lokasi kendaraan roda empat sudah masuk. Namun ke Danau Gedang, nama lainnya, warga biasanya berjalan kaki selama sejam.
Danau ini kaya dengan habitat ikan nila. Sehingga menjadi mata pencarian warga sekitar. Ikan dikeringkan dan dijual. Warga biasa mengenalnya istilah Krasak. Akses komunikasi juga terbuka karena telah ada jaringan operator seluler. Sehingga cocok berkemah. "Kalau Danau Tinggi memang kecil, maka disebut danau kecil," kata Hasan Mabruri, Tokoh Pemuda Jangkat.
Lokasinya 120 KM dari Bangko, persisnya di Desa Muara Madras. "Banyak ikan dan bagus sebagai destinasi wisata," sebutnya.
Lalu Danau Kumbang berlokasi di satu puncak Gunung Masurai. Karenanya ke lokasi perlu mendaki. Jalurnya lewat Desa Sungai Lalang, Lembah Masurai. Seperti Danau Tinggi, luasnya tak seberapa. Hanya airnya bersih dan jernih, dan suhu lebih dingin.
Potensi Jangkat lainnya, yakni semburan air panas (geyser). Terdapat sejumlah lokasi, di antaranya di Talang Mentenang Desa Muara Madras, dan Grao Sakti, Desa Renah Kemumu, 38 KM dari Danau Pauh. Grao Sakti, penamaan warga setempat lantaran berada di tepi sungai. Pada grao induk, air panas yang mendidih terus menyembur dari dalam tanah di sela sebuah batu besar.
Sehingga untuk memasak telur atau ikan, cukup dicelupkan ke air. Dalam beberapa menit sudah matang. Namun aura mistik kental di lokasi. Khusus Grao, sehari-hari ketinggian semburannya bervariasi. Namun jika pawangnya didatangkan, dengan sebuah teriakan pawang, semburan bisa naik sampai beberapa meter.
"Ini dulu (grao) sudah pernah dilakukan penelitian. Hasilnya dipastikan dapat menghasilkan energi listrik tenaga panas bumi yang dapat menerangi seluruh Provinsi Jambi dan beberapa provinsi tetangga. "Cuma lokasinya yang berada di tengah TNKS, sepertinya masih menjadi kendala," ujar Radius Suhanda, Tokoh Pemuda Jangkat lainnya.
Lalu air terjun dengan ketinggian kaskade bervariasi milai puluhan hingga ratusan meter. Di antaranya air terjun Sigerincing di Desa Tuo dan Puti Deber di Desa Peradun Temeras, keduanya di Kecamatan Lembah Masurai. Lainnya air terjun Mentenang di Muara Madras, air terjun Sungai Hitam di Desa Renah Pelaan (6 km dari Muara Madras).
Kemudian air terjun Talang Tembago desa Talang Tembago (13 km dari Madras), air terjun Rantau Suli (15 km dari Madras). Di antara belasan lainnya, air terjun inilah mudah diakses dari Jangkat karena dekat dengan jalan umum. "Masih ada potensi lainnya yang berbau sejarah Islam. Misalnya ada al quran tulisan tangan di Muara Madras. Al quran ini ditulis oleh Muhammad Amin yang bergelar Rajo Tiangso. Sejarahnya beliau ini yang mengajarkan agama Islam ke masyarakat sekitar, ratusan tahun lalu," kata Radius.
Sumber PAD
Pemkab Merangin berencana mengembangkan potensi wisata Jangkat sekaligus menjadikan lumbungan Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Jangkat merupakan harta terpendam," kata Al Haris, Bupati Merangin. Pihaknya bakal menjadikannya sumber PAD.
Apalagi klaimnya, Pemprov Jambi mendukung. Terbukti dengan kucuran dana pembangunan trahun jamak berupa akses jalan ke lokasi, jalur Bangko ke Simpang Rengas. Akses jalan baru memangkas jarak tempuh menjadi kurang tiga jam, dari biasanya di atas lima jam. Selain potensi alam, Al Haris menyebut potensi agroindustri.
Pemkab mempersiapkan infrastruktur ke lokasi, sehingga memancing investor tertarik ke lokasi. "Pemkab akan bekerja keras mengembangkan potensi wisata Merangin," janjinya. Khusus Geopark Al Haris mengatakan, bulan depan akan masuk ke daftar Unesco. Begitu juga dengan aset wisata kolam buaya di Dusun Mudo dan potensi wisata lainnya berupa gua-gua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar