wisata
BANGKO - Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin
benar-benar surga terpendam sektor pariwisata di Jambi. Ada danau hingga
air terjun nan eksotis. Danau Depati Empat relatif belum tersentuh
pelancong. Luasnya delapan kali Danau Pauh. Berlokasi di Desa Rantau
Kermas, Jangkat, sejauh 12 KM dari Danau Pauh. Ke lokasi kendaraan roda
empat sudah masuk. Namun ke Danau Gedang, nama lainnya, warga biasanya
berjalan kaki selama sejam.
Danau ini kaya dengan habitat ikan nila.
Sehingga menjadi mata pencarian warga sekitar. Ikan dikeringkan dan
dijual. Warga biasa mengenalnya istilah Krasak. Akses komunikasi juga
terbuka karena telah ada jaringan operator seluler. Sehingga cocok
berkemah. "Kalau Danau Tinggi memang kecil, maka disebut danau kecil,"
kata Hasan Mabruri, Tokoh Pemuda Jangkat.
Lokasinya 120 KM dari Bangko, persisnya di Desa Muara Madras. "Banyak ikan dan bagus sebagai destinasi wisata," sebutnya.
Lalu
Danau Kumbang berlokasi di satu puncak Gunung Masurai. Karenanya ke
lokasi perlu mendaki. Jalurnya lewat Desa Sungai Lalang, Lembah Masurai.
Seperti Danau Tinggi, luasnya tak seberapa. Hanya airnya bersih dan
jernih, dan suhu lebih dingin.
Potensi Jangkat lainnya, yakni
semburan air panas (geyser). Terdapat sejumlah lokasi, di antaranya di
Talang Mentenang Desa Muara Madras, dan Grao Sakti, Desa Renah Kemumu,
38 KM dari Danau Pauh. Grao Sakti, penamaan warga setempat lantaran
berada di tepi sungai. Pada grao induk, air panas yang mendidih terus
menyembur dari dalam tanah di sela sebuah batu besar.
Sehingga untuk
memasak telur atau ikan, cukup dicelupkan ke air. Dalam beberapa menit
sudah matang. Namun aura mistik kental di lokasi. Khusus Grao,
sehari-hari ketinggian semburannya bervariasi. Namun jika pawangnya
didatangkan, dengan sebuah teriakan pawang, semburan bisa naik sampai
beberapa meter.
"Ini dulu (grao) sudah pernah dilakukan penelitian.
Hasilnya dipastikan dapat menghasilkan energi listrik tenaga panas bumi
yang dapat menerangi seluruh Provinsi Jambi dan beberapa provinsi
tetangga. "Cuma lokasinya yang berada di tengah TNKS, sepertinya masih
menjadi kendala," ujar Radius Suhanda, Tokoh Pemuda Jangkat lainnya.
Lalu
air terjun dengan ketinggian kaskade bervariasi milai puluhan hingga
ratusan meter. Di antaranya air terjun Sigerincing di Desa Tuo dan Puti
Deber di Desa Peradun Temeras, keduanya di Kecamatan Lembah Masurai.
Lainnya air terjun Mentenang di Muara Madras, air terjun Sungai Hitam di
Desa Renah Pelaan (6 km dari Muara Madras).
Kemudian air terjun
Talang Tembago desa Talang Tembago (13 km dari Madras), air terjun
Rantau Suli (15 km dari Madras). Di antara belasan lainnya, air terjun
inilah mudah diakses dari Jangkat karena dekat dengan jalan umum. "Masih
ada potensi lainnya yang berbau sejarah Islam. Misalnya ada al quran
tulisan tangan di Muara Madras. Al quran ini ditulis oleh Muhammad Amin
yang bergelar Rajo Tiangso. Sejarahnya beliau ini yang mengajarkan agama
Islam ke masyarakat sekitar, ratusan tahun lalu," kata Radius.
Sumber PAD
Pemkab
Merangin berencana mengembangkan potensi wisata Jangkat sekaligus
menjadikan lumbungan Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Jangkat merupakan
harta terpendam," kata Al Haris, Bupati Merangin. Pihaknya bakal
menjadikannya sumber PAD.
Apalagi klaimnya, Pemprov Jambi mendukung.
Terbukti dengan kucuran dana pembangunan trahun jamak berupa akses jalan
ke lokasi, jalur Bangko ke Simpang Rengas. Akses jalan baru memangkas
jarak tempuh menjadi kurang tiga jam, dari biasanya di atas lima jam.
Selain potensi alam, Al Haris menyebut potensi agroindustri.
Pemkab
mempersiapkan infrastruktur ke lokasi, sehingga memancing investor
tertarik ke lokasi. "Pemkab akan bekerja keras mengembangkan potensi
wisata Merangin," janjinya. Khusus Geopark Al Haris mengatakan, bulan
depan akan masuk ke daftar Unesco. Begitu juga dengan aset wisata kolam
buaya di Dusun Mudo dan potensi wisata lainnya berupa gua-gua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar